GADGETMAX.id — Opera NEON adalah browser generasi baru yang dibangun dengan kemampuan agentik AI yaitu kemampuan untuk bukan hanya menampilkan web, tapi juga “bertindak” atas nama pengguna berdasarkan niat atau instruksi pengguna.

Secara resmi diumumkan oleh Opera pada 28 Mei 2025, NEON dirancang untuk meredefinisi peran browser di era AI, di mana pengguna tidak hanya mencari informasi, tetapi meminta browser untuk melakukan tugas kompleks — mengelola, membandingkan, membuat, dan mengeksekusi konten.


Fitur Utama dan Konsep Inti

Berikut adalah fitur-fitur inti yang membedakan Opera NEON dibanding browser konvensional:

1. Tasks (Tugas-Konsep)

NEON memperkenalkan konsep Tasks, yakni ruang kerja mandiri (self-contained workspaces) yang mengelola kumpulan tab, dokumen, dan interaksi AI dalam satu konteks spesifik. t

Dalam satu Task, AI (melalui modul “Chat” atau “Do”) bisa menganalisis, membandingkan, dan bertindak atas berbagai sumber tanpa mencampur adukkan dengan konteks lain. Misalnya, bila Anda merencanakan perjalanan ke Jepang, Anda bisa membuka satu Task khusus rencana perjalanan, dan NEON akan memahami bahwa konteksnya adalah “merencanakan Jepang” — tanpa perlu bergantung pada tab atau konteks lain dalam browser.

Opera sendiri menggambarkan bahwa “NEON menciptakan mini-browser untuk setiap Task Anda, di mana AI memahami apa yang Anda lakukan dan membantu dalam konteks ini — tanpa mengakses informasi dari seluruh browser.”

2. Chat, Do, dan Make — Tiga Pilar Fungsional

NEON memiliki tiga mode kerja AI yang saling melengkapi:

  • Chat
    Mode obrolan AI yang terintegrasi dalam browser. Anda bisa menanyakan pertanyaan, meminta ringkasan, tambahan konteks halaman web yang sedang dibuka, atau menjelajahi konten berdasarkan permintaan.
  • Do
    Mode robotik/agentik di mana NEON (melalui agen “Browser Operator”) bisa melakukan tindakan secara otomatis atas nama pengguna. Misalnya mengisi formulir, memesan tiket, belanja daring, atau navigasi situs web yang kompleks. Penting: banyak dari tindakan ini dilakukan secara lokal di browser, bukan dengan mengirim seluruh data ke server eksternal — untuk menjaga privasi.
    Opera menyebut bahwa agen AI Do bisa membuka tab baru, menutup tab lain, dan melakukan tindakan antartab selama dalam konteks Task.
  • Make
    Mode kreatif di mana NEON dapat “membuat” konten atas permintaan pengguna: situs web, game, video, laporan, alat bantu, bahkan kode program. NEON menggunakan mesin AI berbasis virtual machine (VM) yang mungkin berjalan di cloud, sehingga pembuatan (komputasi) bisa berlangsung bahkan ketika pengguna “offline.” Keluaran yang dihasilkan dapat disertai “file sumber penuh” (source files) agar pengguna bisa mengolah lebih lanjut. Contohnya: Anda bisa meminta NEON membuat prototipe game sederhana atau website otomatis tanpa harus mengetik baris per baris kode sendiri.

3. Privasi dan Arsitektur Lokal

Salah satu poin jual penting Opera: banyak operasi dijalankan lokal di perangkat pengguna, bukan sepenuhnya di cloud, untuk menjaga kontrol, latensi, dan privasi.
Misalnya, agen Do bisa menavigasi halaman web berdasarkan representasi teks situs (tidak hanya screenshot visual) — sehingga tidak memerlukan streaming layar penuh atau menyandarkan semuanya ke server eksternal.
Dengan pendekatan ini, Opera berharap NEON dapat lebih aman terhadap bocornya data pengguna.

4. Model Bisnis dan Akses Awal

NEON bukanlah browser gratis sepenuhnya; fitur agentik AI-nya berbasis langganan berbayar.
Estimasi awal biaya langganan disebut sekitar US$19,90 per bulan (sekitar US$20) untuk mengakses kemampuan AI-nya.
Namun, penggunaan browser itu sendiri (tanpa fitur AI agentik) mungkin tetap bebas (gratis).
Sejak peluncuran (rilis) pada akhir September 2025, Opera membuka akses terbatas awal lewat program Neon Founders bagi pengguna yang diundang lebih dulu, dan juga daftar tunggu (waitlist) untuk gelombang berikutnya.
Mereka yang menjadi early adopters juga mendapat kesempatan berkolaborasi dengan tim Opera dalam merancang roadmap pengembangan selanjutnya.

5. Posisi Kompetitif dan Tantangan

NEON muncul di tengah tren berkembangnya browser berbasis AI (atau mendukung agen otomatis).
Misalnya, Google diperkirakan akan mengintegrasikan teknologi Gemini ke Chrome, Microsoft memiliki Copilot di Edge, dan ada juga browser khusus AI lainnya seperti Comet dari Perplexity.

Beberapa kritik menyebut: apakah pengguna bersedia membayar ~$20 per bulan hanya untuk browser? Apakah fitur AI ini akan cukup stabil dan andal, dibanding solusi AI mandiri seperti ChatGPT atau Gemini?

Faktor keamanan juga menjadi tantangan — ketika AI “bertindak” atas nama pengguna, risiko kesalahan, penyalahgunaan, atau interaksi dengan situs jahat perlu ditangani dengan cermat. Beberapa ulasan menggarisbawahi bahwa NEON menggunakan representasi teks situs (vs. screenshot) agar lebih efisien dan aman.

Opera menyebut bahwa NEON adalah “cloud computer” (komputer awan) dalam arti bahwa pembuatan konten (mode Make) mungkin terkait dengan backend cloud, tetapi tetap dirancang agar pengguna merasa sebagai “host” atas agen AI-nya sendiri.


Analisis Kelebihan, Kekurangan & Potensi

Kelebihan

  1. Pendekatan kontekstual & terstruktur — dengan Tasks, pengguna dapat memisahkan pekerjaan berbeda menjadi modul terpisah, tanpa “tab kekacauan.”
  2. Kolaborasi manusia-AI — bukan sekadar asisten pasif, NEON dirancang sebagai mitra kerja yang ikut “bertindak.”
  3. Privasi & kontrol lokal — banyak operasi dilakukan di perangkat, bukan server jauh, mengurangi eksposur data.
  4. Inovasi kreatif — kemampuan “Make” membuka kemungkinan baru untuk pengguna non-teknis membuat situs, aplikasi, atau konten interaktif tanpa koding manual.
  5. Pengembangan komunitas awal — pengguna awal bisa ikut membentuk fitur masa depan NEON.

Kekurangan / Tantangan

  1. Harga langganan cukup tinggi — pengguna biasa mungkin keberatan membayar ~$20 per bulan hanya untuk kecanggihan AI.
  2. Keterbatasan stabilitas & keandalan AI — tindakan otomatis bisa gagal, atau AI salah interpretasi.
  3. Ketergantungan pada backend (cloud) untuk pembuatan konten — meskipun AI lokal, sebagian beban mungkin tetap di server eksternal.
  4. Persaingan kuat — pemain besar seperti Google, Microsoft, atau OpenAI bisa menghadirkan fitur serupa gratis atau terintegrasi.
  5. Risiko keamanan & privasi — jika ada bug atau eksploit, integrasi AI “bertindak otomatis” dapat disalahgunakan.

Contoh Kasus Penggunaan

  • Seorang peneliti ingin membandingkan harga, hotel, rute penerbangan, dan opini pengguna dari beberapa situs sekaligus: bisa dilakukan dalam satu Task dan NEON membantu menyaring serta menyajikan ringkasan.
  • Seorang pengusaha kecil ingin membuat situs e-commerce sederhana: cukup beri instruksi di mode Make, dan NEON menyusun kerangka, komponen, dan file sumbernya.
  • Saat melakukan pemesanan tiket atau pengisian formulir yang berulang (hotel, penerbangan, visa), NEON Do bisa mengotomatiskan proses tersebut.
  • Menulis laporan atau ringkasan dari berbagai dokumen atau halaman web — NEON Chat membantu menyatukan dan menyimpulkan kontennya.

Kesimpulan

Opera NEON adalah langkah ambisius Opera untuk membawa browser ke level berikutnya — bukan alat pasif untuk menjelajah web, melainkan platform kolaboratif antara pengguna dan agen AI. Dengan fitur Tasks, Chat / Do / Make, dan upaya menjaga privasi melalui arsitektur lokal, NEON memiliki potensi besar jika eksekusinya matang.

Namun, keberhasilan NEON akan sangat bergantung pada:

  • seberapa handal dan aman fungsi AI-nya dalam kondisi dunia nyata,
  • apakah harga berlangganannya dianggap wajar oleh pengguna,
  • bagaimana ia bersaing dengan browser dan layanan AI yang mungkin menjadi semakin “gratis” atau terintegrasi.

By rosgani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *