GADGETMAX.id — Apple kembali mengguncang dunia komputasi profesional dengan merilis MacBook Pro 14 inci generasi terbaru yang ditenagai oleh chip M5. Laptop ini bukan sekadar pembaruan rutin — melainkan simbol langkah besar Apple dalam menghadirkan era kecerdasan buatan (AI) di Mac.
Dengan performa AI hingga 3,5 kali lebih cepat, grafis 1,6 kali lebih kencang, serta daya tahan baterai hingga 24 jam, MacBook Pro 14 inci M5 menghadirkan kekuatan, efisiensi, dan kecerdasan yang belum pernah ada sebelumnya di jajaran Mac.
“M5 menandai lompatan besar berikutnya dalam AI untuk Mac,” ujar John Ternus, Senior Vice President of Hardware Engineering Apple. “Dengan performa luar biasa, daya tahan baterai fenomenal, dan layar terbaik di industri, MacBook Pro 14 inci kini naik ke level yang benar-benar baru.”
M5: Otak Baru dengan Tenaga AI Supercharged
Chip Apple M5 menjadi pusat inovasi dari MacBook Pro terbaru. Chip ini mengusung GPU generasi baru dengan Neural Accelerator di setiap inti, menjadikannya hingga 3,5x lebih cepat dalam pemrosesan AI dibanding M4, dan 6x lebih cepat dibanding M1.
Dengan 16-core Neural Engine dan bandwidth memori 150 GB/s, pengguna dapat menjalankan model bahasa besar (LLM), melakukan rendering 3D, hingga mengedit video 4K secara lokal — tanpa bergantung pada cloud.
M5 juga menawarkan peningkatan performa CPU hingga 20% lebih cepat, membuat multitasking di aplikasi berat seperti Xcode, Rhino, dan Adobe Premiere Pro semakin mulus.
Kinerja yang Siap Tantang Batas
Bagi para profesional kreatif, pengembang, dan pelajar yang haus performa, M5 membawa percepatan signifikan di berbagai skenario:
- 7,7x lebih cepat dalam peningkatan video berbasis AI (Topaz Video) dibanding MacBook Pro M1.
- 6,8x lebih cepat dalam rendering 3D di Blender.
- 3,2x frame rate lebih tinggi untuk gim berat seperti Cyberpunk 2077: Ultimate Edition.
- 2,1x lebih cepat dalam proses kompilasi kode di Xcode.
Dengan grafis ray tracing dan efisiensi daya ekstrem, MacBook Pro M5 menawarkan performa desktop dalam format portabel yang elegan.
macOS Tahoe dan Apple Intelligence: Sinergi Cerdas
MacBook Pro 14 inci M5 hadir dengan macOS Tahoe, sistem operasi terbaru yang didesain untuk produktivitas dan personalisasi maksimal.
Fitur baru seperti Spotlight yang lebih pintar, Live Activities dari iPhone, serta Control Center dengan Liquid Glass membawa pengalaman kerja yang lebih imersif dan intuitif.
Selain itu, integrasi Apple Intelligence memperkenalkan kemampuan AI lokal seperti Live Translation di FaceTime dan Messages, serta automasi cerdas di Shortcuts yang mampu mengakses model Apple Intelligence langsung dari perangkat.
Desain, Baterai, dan Lingkungan

Tersedia dalam Space Black dan Silver, MacBook Pro terbaru ini tetap mempertahankan desain premium dengan Liquid Retina XDR Display berteknologi nano-texture.
Layar ini menawarkan 1600 nits kecerahan puncak HDR dan kontras 1.000.000:1, menghadirkan visual yang hidup untuk fotografer, videografer, dan desainer.
Baterainya kini mampu bertahan hingga 24 jam, dan fitur fast charging memungkinkan pengisian 50% hanya dalam 30 menit menggunakan adaptor 96W atau lebih tinggi.
Sejalan dengan visi Apple 2030, MacBook Pro M5 dibuat dari 45% bahan daur ulang, menggunakan 100% aluminium dan logam tanah jarang daur ulang, serta dikemas dalam bahan serat ramah lingkungan.
Harga dan Ketersediaan

MacBook Pro 14 inci dengan chip M5 dibanderol mulai USD 1.599 (sekitar Rp25 jutaan) — atau USD 1.499 bagi pelajar.
Pre-order sudah dibuka di apple.com/store, dan unit pertama akan tersedia mulai 22 Oktober 2025.
Untuk pelanggan yang ingin upgrade, Apple Trade In dan AppleCare+ tetap tersedia, sementara pengguna Apple Card di AS bisa menikmati cicilan 0% dengan cashback 3%.
Dengan chip M5, macOS Tahoe, dan integrasi AI mendalam melalui Apple Intelligence, MacBook Pro 14 inci bukan hanya perangkat kerja — tapi juga asisten cerdas yang siap menghadirkan masa depan komputasi pribadi. Apple sekali lagi membuktikan: di dunia laptop profesional, MacBook Pro tetap tak tertandingi.
Kehadiran MacBook Pro M5 menandai babak baru dalam persaingan laptop berbasis AI. Di satu sisi, Microsoft dan mitranya seperti Dell, HP, serta ASUS mulai gencar mendorong AI PC berbasis Qualcomm Snapdragon X Elite dan Intel Lunar Lake. Namun di sisi lain, Apple dengan pendekatan silicon integration-nya menunjukkan bahwa AI sejati bukan sekadar fitur, melainkan filosofi desain menyeluruh.
Chip M5 tidak hanya mengandalkan Neural Engine untuk tugas-tugas generatif, tetapi mengoptimalkan seluruh arsitektur CPU dan GPU agar setiap aspek sistem bekerja cerdas dan efisien. Artinya, performa AI di Mac tidak datang dengan kompromi terhadap daya tahan baterai atau suhu perangkat — dua hal yang masih menjadi tantangan bagi sebagian besar laptop AI Windows.
Selain itu, ekosistem Apple Intelligence dan macOS Tahoe memberikan pengalaman yang terintegrasi penuh antara perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan. AI di MacBook Pro M5 bukanlah add-on, melainkan bagian alami dari pengalaman pengguna: membantu menulis, menerjemahkan, menyortir file, hingga memahami konteks percakapan — semua dilakukan on-device, menjaga privasi pengguna sepenuhnya.
Bagi pengguna profesional, kreator konten, dan pengembang, MacBook Pro M5 bukan hanya alat kerja, tetapi investasi jangka panjang dalam ekosistem yang matang dan berkelanjutan.
Sementara laptop AI berbasis Windows menawarkan fleksibilitas dan eksperimen terbuka, Apple menawarkan kestabilan, efisiensi, dan pengalaman AI yang benar-benar menyatu dengan sistem.
Dengan langkah besar ini, Apple tak hanya mengikuti tren AI — ia menciptakan standar baru.
