GADGETMAX.id — Di tengah derasnya peluncuran ponsel pintar setiap tahun, satu inovasi cukup mencuri perhatian: Xiaomi 15T series dengan kemampuan komunikasi offline yang secara efektif mengubah ponsel menjadi “walkie-talkie digital”. Fitur ini menjadi andalan yang bisa jadi pembeda utama di pasar yang makin kompetitif.
Langkah Berani di Tengah Tren “Me-too”
Pasar smartphone kini dipenuhi produk dengan spesifikasi tinggi: prosesor kencang, kamera mutakhir, baterai besar. Namun dengan banyaknya produk yang menawarkan spesifikasi serupa, konsumen mulai mencari satu “kail” unik — fitur yang membedakan sekaligus berguna dalam kondisi khusus. Xiaomi tampaknya memahami kebutuhan itu dengan menghadirkan kemampuan komunikasi di luar jaringan — hal yang selama ini terbatas pada gadget komunikasi khusus seperti walkie-talkie — ke dalam ponsel seri T.
Selama ini, banyak aplikasi di Android mengklaim bisa menjadikan ponsel seperti walkie-talkie, tetapi mereka masih bergantung pada koneksi internet atau jaringan seluler. Xiaomi 15T menawarkan sesuatu yang berbeda: panggilan suara langsung antar perangkat 15T tanpa koneksi seluler maupun Wi-Fi.

Cara Kerja “Xiaomi Offline Communication”
Fitur ini resmi disebut Xiaomi Offline Communication, bagian dari rangkaian sistem komunikasi generasi baru, yaitu Xiaomi Astral Communication.
Beberapa poin penting:
- Perangkat keras & teknologi inti
Untuk memungkinkan komunikasi tanpa jaringan, Xiaomi menggunakan chip khusus Surge T1S Tuner serta Super Antenna Array yang mengoptimalkan performa sinyal Bluetooth, Wi-Fi, dan sinyal radio lain.
Modul ini diintegrasikan dengan firmware dan algoritma agar perangkat bisa menjalin tautan langsung antar ponsel 15T. Fungsi ini hanya berjalan jika: - Jangkauan komunikasi
Xiaomi menyatakan bahwa dalam kondisi ideal (lingkungan terbuka, tanpa halangan), model 15T standar bisa menjangkau hingga 1,3 km, sedangkan 15T Pro bisa sampai 1,9 km.
Namun dalam praktik uji awal oleh media, panggilan berhasil dilakukan hingga sekitar 200 meter, dan gagal di 500 meter ketika ada rintangan lingkungan. - Pembatasan dan catatan
- Fitur ini hanya bisa digunakan antar perangkat dalam seri Xiaomi 15T.
- Xiaomi dengan jelas menyatakan bahwa fitur ini tidak dirancang untuk komunikasi darurat atau keselamatan nyawa.
- Jangkauan maksimal hanya berlaku di “lingkungan terbuka tanpa hambatan”; dalam kondisi nyata seperti hutan, perkotaan, atau area perbukitan, jangkauan bisa jauh berkurang.
Spesifikasi & Daya Tarik Lainnya
Selain fitur komunikasi yang mencuri perhatian, Xiaomi 15T series tetap mempertahankan paket spesifikasi yang kuat:
- Model Pro memakai Dimensity 9400+, sedangkan model biasa memakai Dimensity 8400 Ultra.
- Baterai berkapasitas 5.500 mAh dengan pengisian cepat: model biasa mendukung 67 W, sedangkan versi Pro mendukung pengisian lebih agresif serta dukungan pengisian nirkabel (wireless).
- Kamera ganda/triple: versi Pro menawarkan kamera utama yang lebih canggih dan lensa telefoto 5x, sedangkan versi standar punya lensa telefoto yang lebih sederhana.
- Layar besar hingga 6,83 inci, resolusi mendekati 1,5K, dengan kecerahan puncak yang bisa mencapai 3.200 nit.
- Dirilis bersama pembaruan sistem HyperOS 3, serta fitur-fitur AI dan konektivitas cerdas di bawah ekosistem Astral Communication.
Dampak & Peluang di Pasar Indonesia
Di Indonesia, di mana banyak daerah masih menghadapi hambatan sinyal, fitur komunikasi offline ini bisa menjadi daya tarik nyata bagi konsumen petualang, traveler, pendaki gunung, komunitas di area terpencil, ataupun pengguna yang sering berada di luar jangkauan jaringan seluler.
Namun, ada faktor penting yang menentukan keberhasilan fitur ini:
- Ketersediaan pembaruan OTA
Xiaomi menyebut bahwa fitur Offline Communication akan tersedia melalui OTA (Over-The-Air) mulai 24 September 2025, tetapi waktu rilis dan ketersediaan bisa berbeda di tiap negara.Konsumen di Indonesia perlu memantau kapan pembaruan ini hadir untuk versi global/regional 15T. - Ekosistem perangkat
Karena fitur ini hanya bisa digunakan antar perangkat 15T, adopsi akan terbatas sampai lebih banyak pengguna di Indonesia menggunakan seri tersebut. - Harapan vs realita lapangan
Klaim jangkauan maksimal seringkali sulit dicapai di dunia nyata. Bila hambatan fisik, interferensi elektromagnetik, atau rintangan lingkungan hadir, jangkauan bisa jauh menyusut. - Kepatuhan regulasi
Fitur yang memanfaatkan gelombang radio harus mematuhi regulasi telekomunikasi di tiap negara. Xiaomi harus memastikan bahwa penggunaan hardware dan sinyal tidak melanggar standar lokal.
Penutup
Xiaomi 15T hadir bukan sekadar “versi lebih tinggi” dari seri T sebelumnya, melainkan dengan robust “hook” komunikatif yang benar-benar belum banyak diusung oleh produsen lain di ranah smartphone. Fitur Offline Communication menjadikan ponsel bukan hanya alat hiburan atau utilitas, tetapi juga sarana komunikasi mandiri tanpa jaringan.
Meski dibayangi keterbatasan jangkauan dan keharusan menggunakan perangkat serupa, inovasi ini membuka jalan bagi model komunikasi peer-to-peer dalam dunia smartphone. Bila Xiaomi bisa menjamin performa yang konsisten dan memperluas dukungan fitur ke model lain di masa depan, kapabilitas seperti ini bisa menjadi norma baru — terutama bagi pengguna yang sering berada di “daerah tanpa sinyal”.
