GADGETMAX.id – Google resmi mengumumkan kehadiran Gemini 3 pada Selasa waktu setempat, sebagai versi terbaru dari model bahasa besar (LLM) andalannya. Perusahaan menyebut Gemini 3 sebagai model tercerdas yang pernah mereka rilis, dengan berbagai pencapaian pengujian yang diklaim mengungguli pendahulunya.
Dalam peluncurannya, Google menyatakan Gemini 3 Pro mulai dapat digunakan dalam versi pratinjau di sejumlah produk perusahaan, termasuk penerapan langsung di mesin pencarian Google. Adapun varian dengan kemampuan penalaran lebih tinggi, Gemini 3 Deep Think, akan diluncurkan kepada pelanggan Google AI Ultra setelah melalui pengujian keamanan.
Gemini 3 telah menjadi perbincangan hangat di kalangan penggiat kecerdasan buatan dalam beberapa bulan terakhir. Banyak yang memperkirakan model ini bakal menjadi “game-changer”. Google sendiri menunjukkan sederet data yang diklaim membuktikan keunggulannya. Perusahaan menyebut Gemini 3 kini memuncaki papan peringkat LMArena, menggeser posisi Grok 4.1 Thinking. Selain itu, Gemini 3 Pro juga disebut menunjukkan kemampuan “selevel PhD” dalam pengujian Humanity’s Last Exam dan GPQA Diamond serta memecahkan rekor di lomba matematika MathArena Apex. Performa varian Deep Think diklaim menghasilkan skor lebih tinggi lagi.
Tak hanya lebih pintar, Gemini 3 juga hadir dengan fitur baru. Google memperkenalkan Google Antigravity, sebuah integrated development environment (IDE) berbasis AI yang memungkinkan pengguna menyerahkan berbagai tugas pemrograman kepada agen kecerdasan buatan. Melalui Antigravity, AI dapat bekerja lintas editor, terminal, dan browser mengikuti instruksi pengguna. Selain mendukung Gemini 3 Pro sebagai default, platform ini juga kompatibel dengan agen Claude Sonnet 4.5 dan GPT-OSS. Antigravity mulai tersedia untuk pengujian di Windows, Mac, dan Linux mulai hari ini.
Pengembang juga dapat mengakses Gemini 3 Pro melalui Google Vertex AI dan AI Studio. Google mengklaim kemampuan Gemini 3 di bidang pemrograman juga unggul, termasuk memuncaki peringkat WebDev Arena serta mencetak rekor baru pada Terminal-Bench 2.0.
Selain antarmuka pengembangan, kehadiran Gemini 3 akan semakin terasa oleh pengguna umum. Untuk pertama kalinya, Google langsung mengintegrasikannya ke dalam mesin pencarian. Artinya, setiap jawaban yang dihasilkan melalui AI Mode akan ditenagai oleh Gemini 3.
Sementara itu, aplikasi Gemini tetap menjadi pusat ekosistem layanan model ini. Google menghadirkan antarmuka generatif dengan dua mode tampilan: visual layout yang menyajikan tampilan tradisional dengan gambar pendukung, serta dynamic view yang mampu membangun tampilan layaknya situs web interaktif dengan tombol fungsi dan navigasi halaman.
Peluncuran Gemini 3 menandai semakin ketatnya persaingan di industri AI. Dalam beberapa pekan terakhir, OpenAI terlebih dahulu merilis GPT-5.1, disusul xAI milik Elon Musk dengan Grok 4.1. Google hanya membutuhkan 24 jam untuk kembali mencuri sorotan. Yang menjadi pertanyaan kini adalah berapa lama Gemini 3 dapat mempertahankan keunggulan sebelum digeser model baru lainnya.
