GADGETMAX.id — Lenovo kembali mengguncang pasar handheld gaming dengan merilis Legion Go 2, perangkat portabel kelas premium yang kini resmi hadir di Indonesia dengan banderol sekitar Rp17.999.000. Meski harga tersebut menempatkannya di jajaran teratas segmen handheld, Lenovo menawarkan peningkatan signifikan di hampir semua lini — mulai dari prosesor, memori, layar, hingga sistem pendingin.
Performa: Ryzen Z2 Extreme, Mesin Tempur di Genggaman
Sektor dapur pacu menjadi sorotan utama. Legion Go 2 kini dipersenjatai AMD Ryzen™ Z2 Extreme, prosesor berbasis arsitektur Zen 5 dengan 8 core dan 16 thread yang dirancang khusus untuk perangkat portabel. Chip ini menjanjikan peningkatan efisiensi daya dan performa grafis yang jauh lebih baik dibanding generasi sebelumnya (Ryzen Z1 Extreme).
Dengan GPU terintegrasi RDNA 3 dan clock tinggi, Legion Go 2 mampu menjalankan gim AAA modern seperti Cyberpunk 2077 atau Starfield dengan frame stabil di mode performance, tanpa perlu mengorbankan suhu atau daya tahan baterai.
Lenovo melengkapinya dengan opsi RAM hingga 32GB LPDDR5X dan penyimpanan SSD PCIe hingga 2TB, memastikan waktu muat cepat dan kemampuan multitasking mulus — sebuah langkah yang bahkan melampaui kompetitornya, ROG Ally X yang dibatasi pada 24GB RAM dan 1TB SSD.
Desain: Ergonomis, Lebih Bulat, dan Layar OLED 144Hz
Secara fisik, Legion Go 2 tampil lebih nyaman di tangan. Desain barunya kini lebih bulat dan ergonomis, menghilangkan tepi tajam dari model pertama. Bobotnya memang sedikit lebih berat — 938 gram dibanding Ally X yang hanya 715 gram — namun grip yang lebih tebal membuatnya tetap mantap dalam genggaman saat sesi gaming panjang.
Panel layar juga mengalami lompatan besar. Legion Go 2 kini menggunakan panel OLED 8,8 inci beresolusi 1920×1200 dengan refresh rate 144Hz dan dukungan VRR (Variable Refresh Rate). Hasilnya, visual tampak lebih tajam, warna lebih kaya, dan pergerakan di layar terasa lebih mulus.
Legion TrueStrike Controllers: Fleksibel dan Presisi
Salah satu keunggulan utama Legion Go 2 terletak pada kontroler Legion TrueStrike yang bisa dilepas pasang (detachable controllers). Gamer dapat memilih berbagai mode bermain — handheld, tabletop, docked, atau FPS mode.
Dalam FPS mode, kontrol kanan bisa dilepas dan digunakan seperti mouse, lengkap dengan tombol klik dan sensor yang sensitif. Kontroler ini juga dilengkapi Hall Effect Joysticks yang bebas drift, pivot D-pad besar, serta tiga tombol macro yang dapat diprogram melalui aplikasi Legion Space.
Yang menarik, kontroler generasi baru ini kompatibel dengan Legion Go generasi pertama, memungkinkan pengguna lama untuk melakukan upgrade tanpa perlu membeli perangkat baru sepenuhnya.
Pendinginan dan Baterai: Dingin, Senyap, dan Tahan Lama
Lenovo juga menyempurnakan sistem pendingin melalui Legion Coldfront Cooling, yang kini memiliki radiator dan kipas lebih besar dengan aliran udara meningkat hingga 45% tanpa menambah kebisingan.
Sementara itu, kapasitas baterai meningkat drastis menjadi 74Whr, naik 50% dibanding generasi pertama. Lenovo mengklaim peningkatan ini cukup signifikan untuk memperpanjang waktu bermain tanpa sering terhubung ke charger.
Kesimpulan: Untuk Gamer yang Serius Tentang Performa
Dengan harga nyaris Rp18 juta, Legion Go 2 jelas bukan untuk semua orang. Namun bagi gamer yang menginginkan performa desktop-class dalam format portabel, layar OLED superior, dan kontroler fleksibel yang dirancang dengan presisi tinggi — perangkat ini adalah salah satu handheld paling menarik di tahun 2025.
Lenovo tampaknya benar-benar serius memperluas ekosistem gaming mereka. Legion Go 2 bukan sekadar upgrade, tapi pernyataan bahwa mobile gaming kini bisa setara dengan pengalaman PC sejati — hanya saja, dalam genggaman.
