GADGETMAX.id — Raksasa chip asal Amerika Serikat, Qualcomm, resmi mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi Arduino, perusahaan pembuat perangkat keras dan perangkat lunak terbuka (open source) yang dikenal lewat rangkaian single-board microcontroller populer di kalangan pengembang dan pelajar teknologi.

Bersamaan dengan kabar akuisisi tersebut, Arduino juga memperkenalkan produk terbaru mereka, Arduino UNO Q, yang disebut sebagai papan pertama dengan arsitektur “dual-brain” — menggabungkan prosesor Qualcomm Dragonwing QRB2210 dan mikrokontroler STM32U585 untuk pemrosesan waktu nyata (real-time processing).

Papan Serbaguna untuk Pengembang Modern

Arduino UNO Q kini sudah tersedia untuk pra-pemesanan di Eropa dengan harga €48, sementara harga di Amerika Serikat diperkirakan sekitar US$44.

Chip QRB2210 yang dibenamkan di dalamnya memiliki empat inti CPU ARM Cortex-A53 dengan kecepatan hingga 2 GHz, serta GPU Adreno 702 berkecepatan 845 MHz. Prosesor ini juga mendukung penggunaan dua kamera 13 MP atau satu kamera 25 MP.

Sementara itu, mikrokontroler STM32U585 menggunakan inti ARM Cortex-M33 dengan kecepatan hingga 160 MHz, ideal untuk pengendalian perangkat secara presisi dan efisien.

Dengan kombinasi tersebut, Arduino UNO Q mampu menjalankan sistem operasi Linux, termasuk Debian 13 “Trixie” dan Yocto Linux, menjembatani kesenjangan antara papan mikrokontroler tradisional Arduino dan komputer papan tunggal seperti Raspberry Pi.

Fitur Lengkap dan Dukungan Modern

Arduino UNO Q dibekali WiFi dan Bluetooth, serta port USB Type-C yang mendukung daya dan koneksi periferal seperti mouse atau keyboard.

Model ini tersedia dalam dua konfigurasi:

  • 2GB RAM / 16GB eMMC storage, dan
  • 4GB RAM / 32GB eMMC storage (akan dirilis pada akhir November).

Selain itu, papan ini dilengkapi berbagai antarmuka I/O, antara lain:

  • Header klasik UNO,
  • I2C, SPI, PWM, CAN, UART, PSSI, GPIO, dan JTAG,
  • Dua konektor kamera MIPI-CSI,
  • Konektor berkecepatan tinggi yang mendukung HDMI dan Ethernet.

Desain fisiknya berukuran 68,86 x 53,34 mm, dengan empat lampu RGB LED dan matriks LED 8×13 yang dapat diprogram.

Software dan Komitmen Open Source

Sejalan dengan hadirnya papan baru tersebut, Arduino juga meluncurkan Arduino App Lab IDE, lingkungan pengembangan baru yang mendukung berbagai sistem seperti RTOS, Linux, dan Python.

Sesuai tradisi perusahaan, Arduino UNO Q tetap bersifat open hardware. Seluruh skema dan file PCB dirilis di bawah lisensi CC-SA-BY 4.0, memastikan komunitas global dapat memodifikasi dan mengembangkan perangkat secara bebas.

Tantangan di Depan

Meski langkah ini membuka peluang besar bagi kolaborasi Qualcomm–Arduino, sejumlah pengamat menilai keberhasilan akuisisi ini akan bergantung pada dukungan jangka panjang terhadap perangkat lunak dan ekosistemnya.

Sebagaimana diungkap pengembang teknologi Jeff Geerling, jika Qualcomm berniat bersaing langsung dengan Raspberry Pi, perusahaan perlu memastikan keberlanjutan dukungan perangkat lunak dan komunitas pengembang dalam jangka waktu panjang.

Untuk saat ini, Arduino UNO Q menjadi simbol awal integrasi kekuatan Qualcomm di dunia pengembangan open source, sekaligus menandai babak baru dalam evolusi papan pengendali cerdas berkemampuan tinggi.

By rosgani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *